Rabu, 28 Februari 2024

H-3 Event Mangewu Mangatus Terasa Geliatnya, Cyclist Sudah Mulai Bersiap

" Dok.file - Borac "
Tiga hari lagi, event Ultra Cycling Seri - 3 Jawa Barat  yang digelar oleh Rute Syahdu akan berlangsung.

Dengan mottto " Design Own Your Path " khusus katagori jarak 500 Km, cyclist akan mengatur rute
sendiri, dengan catatan tetap melewati check point yang telah ditentukan. Kesiapan fisik para cyclist yang berlaga di katagori jarak 500 Km, tentu lebih dari cyclist dengan katagori 125 Km. Paling tidak terbiasa bersepeda dengan jarak katagori ultra. Segala sesuatunya disiapkan lebih matang dari jalur dan perlengkapan yang mutlak dibawa. 

Untuk jarak 125 Km, rute telah ditentukan oleh penyelenggara, sebagai katagori pendamping di jarak 125 Km juga telah  ditetapkan beberapa check point, diantaranya daerah Cariu dan Bojong Kulur, Cileungsi.

Rute yang dibuat penyelenggara, tentu sudah dipertimbangkan dan diperhitungkan. Karena katagori 125 Km, dengan status pendamping, diharapkan menjadi ajang latihan dan pengenalan medan sebelum nantinya mengikuti event di katagori 500 Km.                                               

Para cyclist atau goweser yang siap berlaga di event ini, khususnya dijarak 500 Km, menurut pantauan penulis beberapa cyclist  telah mempersiapkan diri, dari  pemetaan track  atau daerah yang  menjadi jalur mereka. Selain berlatih fisik, tak kalah pentingnya adalah service sepeda. Seperti yang dilakukan oleh beberapa cyclist yang  melakukan service di Bengkel Sepeda Fitride. Sebuah bengkel sepeda yang menjadi rujukan cyclist gravel yang berada di daerah Bekasi Barat tepatnya Jl. Cikunir Raya. Bekasi Barat

Iil Yusuf dan beberapa rekannya yang siap bertarung di katagori 500 Km, tampak berada di bengkel sepeda Fitride untuk melakukan service.

" Dok. file - Borac "

" Service sepeda menjelang event longride ini sangat penting, minimal kita tahu kondisi sepeda yang akan kita pakai, terlebih kalau ada bagian bagian tertentu yang bisa menyebabkan trouble dijalan sudah bisa di antisipasi, " ujar Iil Yusuf.                     
                                                               

Bagi para  cyclist, service dalam rangka event adalah suatu keharusan, sangat beresiko kalau sepeda yang akan dipakai mengalami kendala di jalan. 

Event ultracycling Mangewu Mangatus  bukan bersepeda biasa atau funbike, daya jelajah sangat tinggi dengan medan medan yang cukup berat. Bisa dibayangkan 500 Km dengan elevasi 5000 MDPL.   

     Lain hal dengan para cyclist dari komunitas Ngoper Pedal yang juga turut tergabung di katagori 125 Km, tercatat ada beberapa peserta wanita yang ikut dengan tujuan uji mental di event ini.

Katagori 125 Km, rute yang telah disiapkan panitya, sebenarnya adalah rute yang biasa dilintasi oleh para cyclist Ngoper Pedal, hal yang membedakan, ini adalah event yang tentunya ada aturan. Sangat berbeda saat gowes reguler atau gowes santai.

" Dok. file - Ngoper Pedal "
Secara umum cyclist Ngoper Pedal sudah familier dengan rute rute yang dibuat panitya. Bahkan dalam bulan Februari Ngoper Pedal sudah dua kali menyambangi jalur jalur yang mirip event Rute Syahdu. 

" Kita sering lewat jalurnya, tapi kalau event kan beda, pastinya kita juga akan all out dan semangat untuk mendapatkan reward , " ujar Yanie salah satu peserta.

Senada dengan Yanie, Bunda Sari dan Yuns, yang juga beberapa kali bersepeda di rute itu mengatakan.

" Jalurnya emang asik..bisa bikin kita ngap..tapi yang penting jalanin dulu ajah, soal nggak kuat urusan belakang, " selorohnya saat dihubungi penulis.

Tergabung bersama Ngoper Pedal ada beberapa cyclist akan ikut serta di event Mangewu Mangatus ini. Tercatat ada 5 wanita dan 9 Pria.

Khusus di cyclist wanita, kalau diperhatikan justru sangat unik, usia cyclist nya rata rata sudah diatas 40 tahun. Namun rupanya semangat untuk berolah raga masih tinggi. 

" Benar, ada beberapa cyclist wanita dari Ngoper Pedal yang akan bergabung di event ini dengan katagori 125 Km, namun targetnya tidak muluk muluk, bisa finish sesuai COT atau syukur syukur under COT sudah bagus." jelas Imam selaku founder Ngoper Pedal.

" Dok. file - Ngoper Pedal "

" Sebenarnya soal jalur atau track untuk kawan kawan di Ngoper Pedal sudah tidak asing lagi, cuma ini kan event jadi sangat beda dengan hari biasa saat kita gowes bareng " imbuh Imam.

Bagi petualang pesepeda, event event ultra cylcing sangat mengasikan. Bahkan dengan jalur dan track track yang berat dan menantang semakin menggairahkan, untuk mengkuti event tersebut. Sebutlah event semacam Audax, Bentang Jawa dan lain lain.

Tak berlebihan Rute Syahdu, sebagai EO event Mangewu Mangatus, sangat percaya diri dan yakin bahwa event seri -3 yang diselenggarakan di Jawa Barat akan berlangsung sukses.

 Tercatat kurang lebih 100 cyclist atau goweser akan ikut di Katagori 125 Km, dan kurang lebih 50 orang di katagori 500 Km.

Tepatnya Sabtu, 2 Maret 2024, diawali dari titik start Decathlon Summarecon Bekasi dan akan kembali finish ditempat yang sama. Katagori 500 KM, berlangsung selama 3 hari, dan Katagori 125 Km, dengan target COT ( Cut Off Time ) kurang lebih 14 Jam.

" Dok. file - Ngoper Pedal "

Yoan Narotama selaku founder Rute Syahdu sebagai penyelenggara event Mangewu Mangatus, saat ini sudah berada di Jakarta, untuk memantau kesiapan event. 

Saat dihubungi penulis tidak banyak disampaikan, hanya beberapa kalimat saja penuh makna dan arti yang sangat dalam,"  Yakin dengan rute yang akan dijalani,"

Selamat bertarung kepada para cyclist di event Mangewu Mangatus, semoga lancar dalam perjalanan sejak  berangkat dari titik start dan kembali titik awal di Decathlon Summarecon, Bekasi Barat. 

                                                                                                                                    

Jumat, 09 Februari 2024

Rute Syahdu Bakal gelar Seri -3 Mangewu Mangatus di Bekasi, Jawa Barat tanggal 2- 3 MARET 2024

" Dok.-file - Rute Syahdu "

 Hajatan sepeda awal tahun 2024 yang cukup spektakuler bakal di gelar di  Jawa Barat, tepatnya mengambil beberapa wilayah kota di Jawa Barat, diperkirakan dari Bekasi, Bogor, Sukabumi dan Cianjur.

Mangewu Mangatus atau dikenal 5500 adalah event ajang bersepeda khusus bagi para petualang sepeda atau ultra cycling  yang sanggup bersepeda sejauh 500 Km dengan total elevasi 5000 MDPL. Bagi para pecinta Ultra cycling, event seperti ini sangat dinantikan. Ultra cycling adalah sebuah istilah dalam balap sepeda dengna rute jauh lebih dari 160 Km, diatas fondo race.



Rute Syahdu sebagai pihak penyelenggara tentu tidak main main untuk mengadakan event ini. Setelah dua seri sebelumnya di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pertimbangan serie ketiga di adakan di Jawa Barat, salah satunyanya adalah  animo peserta yang juga cukup lumayan disekitaran Jabodetabek.  Selain animo peserta, hal lain yang tak kalah seru adalah track track sepeda di Jawa Barat dengan kontur pegunungan yang bervariasi. Bagi para pesepeda petualang, track  dengan istilah rute syahdu akan sangat mengasikan.

' Dok.file - Rute Syahdu "

Yoan Narotama, dari Rute Syahdu, saat bertemu penulis disela sela event Caimandala Challenge, mengatakan," Seri - 3 yang digelar di Jawa Barat, dijamin seru dan asik, para pesepeda selain menikmati pemadangan alam, akan menemukan track tarck dengan obstacle bervariasi, dari yang ringan dan sedang, bahkan berat."

" Pokok jangan sampai nggak ikut seri - 3 di Jawa Barat." Imbuh Yoan.

Seperti seri seri sebelumnya, panitya juga menyediakan dua katagori, jarak 500 Km, dan jarak 125 Km. Jarak 125 Km ini, adalah sebagai pendamping, dimaksutkan agar para cyclist yang belum mampu ikut di jarak 500 Km bisa berlatih endurance.

" Tapi jangan salah, di katagori 125 Km, cyclist juga akan menemukan tantangan tangan yang tak kalah seru, disini panitya yang membuatkan jalur,' ungkap Yoan.

Di katagori 500 Km, cyclist atau pesepeda, harus membuat jalur sendiri, sesuai dengan motto Rute Syahdu " Design On Your Path,"

Disinilah serunya event ultra cycling ini, dima para cyclist harus jeli dan benar benar pandai membuat jalur yang bisa memenuhi kriteria panitya, dengan jarak 500 KM dan elevasi 5000 MDPL.

Penulis yang juga bernaung di bawah Komunitas Sepeda Ngoper Pedal, rencana juga akan bergabung di Seri -3 Jawa Barat. Telah terdaftar bersama 14 orang pesepeda atau goweser. 14 wnaita dan 10 pria.

" Dok.file - Rute Syahdu "

Event yang dikenal dengan nama 5500 ini dibaca " Mangewu Mangatus " atau dalam bahasa Indonesia, lima ribu lima ratus, saat ini hanya memberikan reward berupa medali dan wing bagi cyclist yang memnuhi target COT ( cut off time ). Secara umum event event ultra cycling yang digelar oleh beberapa EO memang tidak memberikan reward hadiah, ini mengacu juga pada event event international. Namun tidak tertutup kemungkinan kedepan, Rute Syahdu akan memberikan reward dari sponsor.

" Saat ini kami akan menggandeng sponsor, agar hadir dan bisa tahu event ultra cycling ini, adalah sebuh event besar dan bergengsi bagi para cyclist. " jelas Yoan.

Animo pesepeda atau cyclict untuk ikut event event ultra saat ini mulai bertambah, target para penyelenggara hampir selalu terpenuhi. Seiring juga dengan makin banyaknya para pesepeda yang bermunculan pasca covid.

Bagi para penyelenggara event, seperti Rute Syahdu, pasti tidak akan berhenti disatu titik saja, enovasi dan variasi dalam setiap event akan terus dilakukan. 

Bagi cyclist atau pesepeda yang tinggal di Jabodetabek, kesempatan mengikut event seri -3 di Jawa Barat ini, mestinya tidak boleh dilewatkan. Paling tidak bergabung di katagori 125 Km, sebagai ajang lataihan.

" Dok.file - Rute Syahdu "

Rute Syahdu, sebagai event organizernya, juga punya harapan besar dalam penyelenggaraan seri - 3 di Jawa Barat. 

" Dengan digelarnya seri - 3 Jawa Barat, diharapkan muncul cyclist cyclist baru yang kutra dan tangguh, untuk bisa hdir di skala Nasional dan Internasional," Ucap Yoan Narotama selaku CEO Rute Syahdu  diakhir percakapan dengan Penulis.




Rabu, 07 Februari 2024

JEMBATAN VIRAL CISARUM, GOWESER JANGAN SAMPAI JADI ORANG KESERIBU YANG HADIR

" Dok,file - Ngoper Pedal "
 Rumpin, wilayah Kabupaten Bogor Barat, tak pernah habis dengan pemandangan indahnya. Kontur pegunungan membentang dari utara perbatasan langsung dengan Tangerang dengan perbukitan yang indah dan hijau. Cocok buat para pesepeda yang hobby blusukan atau cross country.

Wilayah dari satu kampung ke kampung di Rumpin yang terhalang oleh sungai Cisedane, kini sangat mudah untuk dicapai. Pemerintah Daerah telah membangun beberara jembatan penghubung, sehingga mobilitas warga makin mudah. Bahkan bebeerapa jembatan penghubung tersebut justru menjadi obyek wisata. Banyak pengunjung datang untuk menikmati keindahan jembatan yang membentang dari satu kampung dengan kampung yang lain. Jembatan sebagai pengganti eretan atau gethek bambu, kini hadir di beberapa wilayah, sebuta saja di wilayah Cibeuteung Muara,  Ciseeng, yang menghubungkan langsung wilayah Rumpin, kini menjadi jembatan yang viral. Model jembatan yang mirip dengan jembatan Musi, Palembang, sekilas penulis menyebut Jembatan San Francisconya Rumpin.

" Dok.file - Ngoper Pedal "

Bagi para goweser pemburu keindahan, jembatan yang belum lama diresmikan ini, tentu menjadi sebuah keharusan untuk hadir sebagai orang yang pertama, tidak afdol kalo hadir atau menyambangi jembatan itu sebagai goweser yang kesian kali.

Penulis, Minggu, 4 Februari 2024 untuk kali kedua menyambangi jembatan Cisarum. Bersama rombongan komunitas yang kebetulan penulis naungi, sebanyak 25 orang goweser berangkat dari kawasan Depok menuju ke wilayah desa Cibeuteung Muara di Ciseeng.

Mengambil titik kumpul kedua sekaligus tempat start, penulis dan beberapa goweser menuju ke arah Ciseeng, melalui wilayah perkampungan di sekitar Parung. Dipandu oleh marshall yang tidak asing lagi diwilayah Ciseng, OmIan Sulihan, rombongan pesepeda menapaki jalan aspal, coran kampung dan memasuki jalur single track kebon kebon warga.

Rombongan yang tergabung dalam acara gowes bareng dibawah naungan komunitas Ngoper Pedal, terdiri dari 17 pria dan 8 wanita.

" Dok.file- Ngoper Pedal "

Ian Sulihan, yang memang dikenal sebagai marshall Lintas Ciseeng, sangat hafal betul jalur jalur yang menyajikan keindahan alam Ciseeng dan rimbunnya pepohonan. 

Dian Taulu, salah satu goweser yang tinggal di Sawangan, mengaku sangat gembira ikut acara gowes bareng yang digags komunitas Ngoper Pedal.

" Saya senang sekali dan puas bersepeda hari ini, variasi jalur dari aspal, cor coran dan tanah, keluar masuk kampung dan kebon, membuat kita tidak jenuh." ujar Dian.

Hal menarik dalam perjalan menuju ke jembatan Cisarum, para gowesr dibawa masuk ke lokasi wisata Wana Griya di Cogrek, Ciseeng. Sebuah danau yang dibuat seolah olah seperti pantai.

Para goweser termasuk penulispun tak menyia nyiakan kesempatan untuk mengabadikan gambar. Bahkan oleh pengelola disiapkan perahu mesin dan sebuah jetsky. Sehingga pengunjung bisa bergaya diatas jetsky.

Wana Griya termasuk sebuah obyek wisata lokal yang langka, lebih unik lagi, jalan yang biasa dipakai pejalan kaki, seringterendam air. Sehingga para goweser bisa bersepeda, seolah olah disebuah sungai yang banjir.

Peserta gowes yang berasala dari Duren Sawit, Wahyu mengatakan, " Gowes ini jadi unik, kita serasa menerjang banjir, bersepeda diatas air yang tumpah ke jalan. "

" Dok.file - Ngoper Pedal "
Perjalan dari kawasan Depok, tepatnya di daerah Kukusan, hampir berjarak 25 KM, namun karena ditempuh dengan cara berputar ke kampung2 walhasil jarak menjadi bertambah. Sehingga saat sampai di jembatan jartak menjadi 34 KM.


Pukul 11 lewat, para goweser sampailah di jembatan " Viral" Cisarum, tujuan utama telah tercapai.

Mengabadikan moment dengan berfoto dan memvidoekan kegiatan gowes, bagai para goweser adalah suatu keharusan. Apalagi ditempat baru yang belum banyak dikunjungi orang.

" Pokoknya jangan jadi orang keseribu ya yang datang kesini, kalo perlu kita harus jadi orang pertama yang datang ke tempat baru .." gurauan Bundasari sambil tertawa.

Tak dipungkiri, bahwa dikalangan goweser kadangkal terjadi  hal demikian, mereka saling berlomba untuk hadir ke tempat yang baru.  Satu hal tentu ada positifnya, tempat yang sepi menjadi ramai, bahkan pada akhirnya muncul warung warung yang menyediakan minuman dan makanan ringan disekitar lokasi. Bagi yang beruntung, warung bisa menjadi terkenal dikalangan para goweser.

" Dok.file - Ngoper Pedal "

Jembatan Cisarum yang terlihat kokoh membentang hampir 100 m, menghubungkan  desa Cibeuteung Muara, Ciseeng langsung dengan wilayah Rumpin. 

Rumpin sendiri lebih dikenal sebagai sentra penghasil duren, sehingga nama duren Rumpin juga melegenda dan terkenal dengan rasanya yang legit. 

Dengan melintas di Jembatan Cisarum, para goweser bisa melanjutkan ke beberapa lokasi yang menjadi tujuan para goweser, semisal Tanjakan Babinsa, GUnung Munara, bahkan yang biasa atau suka longride, bisa langsung mengarah ke selatan, Leuwiliang atau ke utara menuju Cisauk atau Serpong.

Penulis dan rombongan , pada saat yang sama bertemu dengan rombongan pesepeda McBike, yang berasal dari wilayah Serpong, namun rombongan McBIKE, datang dari arah Rumpin, via Cicangkal.

" Dok.file - Ngoper Pedal "
Dengan viralnya jembatan Cisarum, secara tidak langsung akan meningkatkan potensi wisata lokal, yang pada akhirnya kan berdampak pada ekonomi warga sekitar lokasi.


Hampir dua jam rombongan sepeda penulis dengan komunitas Ngoper Pedal, akhirnya meninggalkan  lokasi jembatan Cisarum.

Rute pulang berbeda dengan route berangkat, kali ini rute kepulangan, melewati jalan raya Parung - Ciseeng. Sebelum melanjutkan perjalanan pulang, rombongan, mampir makan siang di Saung Sultan, sebuah restoran yang cukup dikenal dikalangan para goweser. Terletak di pinggi jalan raya Parung - Ciseeng. 

" Dok. file - Ngoper Pedal "
Satu jam lebih istirahat makan siang dan sholat, rombongan kembali melanjutkan perjalana pulang ke wiilayah Kukusan, Depok.  Beberapa goweser yang tinggal di Sawangan, langsung kembali. Begitu juga kawan yang dari wilayah Serpong, setelah makan memisahkan diri untuk kembali ke rumah masing masing.

Tidak afdol rasanya para goweser yang hobby petualang atau blusukan, apabila belum hadir di jembatann Cisarum. Jarak tempuh dari pinggiran Jakarta yang tidak terlalu jauh, serta jalur yang mudah dicapai dari manapun. 

" Jangan jadi orang keseribu yang datang ke Jembatan Cisarum.. " gurauan para goweser kepada kawan yang belum sempat datang.

Naik Gunung Pilar Yang Kayak Punggung Naga Pakai Sepeda ( Bag.-2 Selesai )

" Dok.file Ngoper Pedal "  M elanjutkan ceita bersepeda naik ke Gunung Pilar sangatlah panjang, apabila dibuat berseri atau bebera...