Rabu, 07 Februari 2024

JEMBATAN VIRAL CISARUM, GOWESER JANGAN SAMPAI JADI ORANG KESERIBU YANG HADIR

" Dok,file - Ngoper Pedal "
 Rumpin, wilayah Kabupaten Bogor Barat, tak pernah habis dengan pemandangan indahnya. Kontur pegunungan membentang dari utara perbatasan langsung dengan Tangerang dengan perbukitan yang indah dan hijau. Cocok buat para pesepeda yang hobby blusukan atau cross country.

Wilayah dari satu kampung ke kampung di Rumpin yang terhalang oleh sungai Cisedane, kini sangat mudah untuk dicapai. Pemerintah Daerah telah membangun beberara jembatan penghubung, sehingga mobilitas warga makin mudah. Bahkan bebeerapa jembatan penghubung tersebut justru menjadi obyek wisata. Banyak pengunjung datang untuk menikmati keindahan jembatan yang membentang dari satu kampung dengan kampung yang lain. Jembatan sebagai pengganti eretan atau gethek bambu, kini hadir di beberapa wilayah, sebuta saja di wilayah Cibeuteung Muara,  Ciseeng, yang menghubungkan langsung wilayah Rumpin, kini menjadi jembatan yang viral. Model jembatan yang mirip dengan jembatan Musi, Palembang, sekilas penulis menyebut Jembatan San Francisconya Rumpin.

" Dok.file - Ngoper Pedal "

Bagi para goweser pemburu keindahan, jembatan yang belum lama diresmikan ini, tentu menjadi sebuah keharusan untuk hadir sebagai orang yang pertama, tidak afdol kalo hadir atau menyambangi jembatan itu sebagai goweser yang kesian kali.

Penulis, Minggu, 4 Februari 2024 untuk kali kedua menyambangi jembatan Cisarum. Bersama rombongan komunitas yang kebetulan penulis naungi, sebanyak 25 orang goweser berangkat dari kawasan Depok menuju ke wilayah desa Cibeuteung Muara di Ciseeng.

Mengambil titik kumpul kedua sekaligus tempat start, penulis dan beberapa goweser menuju ke arah Ciseeng, melalui wilayah perkampungan di sekitar Parung. Dipandu oleh marshall yang tidak asing lagi diwilayah Ciseng, OmIan Sulihan, rombongan pesepeda menapaki jalan aspal, coran kampung dan memasuki jalur single track kebon kebon warga.

Rombongan yang tergabung dalam acara gowes bareng dibawah naungan komunitas Ngoper Pedal, terdiri dari 17 pria dan 8 wanita.

" Dok.file- Ngoper Pedal "

Ian Sulihan, yang memang dikenal sebagai marshall Lintas Ciseeng, sangat hafal betul jalur jalur yang menyajikan keindahan alam Ciseeng dan rimbunnya pepohonan. 

Dian Taulu, salah satu goweser yang tinggal di Sawangan, mengaku sangat gembira ikut acara gowes bareng yang digags komunitas Ngoper Pedal.

" Saya senang sekali dan puas bersepeda hari ini, variasi jalur dari aspal, cor coran dan tanah, keluar masuk kampung dan kebon, membuat kita tidak jenuh." ujar Dian.

Hal menarik dalam perjalan menuju ke jembatan Cisarum, para gowesr dibawa masuk ke lokasi wisata Wana Griya di Cogrek, Ciseeng. Sebuah danau yang dibuat seolah olah seperti pantai.

Para goweser termasuk penulispun tak menyia nyiakan kesempatan untuk mengabadikan gambar. Bahkan oleh pengelola disiapkan perahu mesin dan sebuah jetsky. Sehingga pengunjung bisa bergaya diatas jetsky.

Wana Griya termasuk sebuah obyek wisata lokal yang langka, lebih unik lagi, jalan yang biasa dipakai pejalan kaki, seringterendam air. Sehingga para goweser bisa bersepeda, seolah olah disebuah sungai yang banjir.

Peserta gowes yang berasala dari Duren Sawit, Wahyu mengatakan, " Gowes ini jadi unik, kita serasa menerjang banjir, bersepeda diatas air yang tumpah ke jalan. "

" Dok.file - Ngoper Pedal "
Perjalan dari kawasan Depok, tepatnya di daerah Kukusan, hampir berjarak 25 KM, namun karena ditempuh dengan cara berputar ke kampung2 walhasil jarak menjadi bertambah. Sehingga saat sampai di jembatan jartak menjadi 34 KM.


Pukul 11 lewat, para goweser sampailah di jembatan " Viral" Cisarum, tujuan utama telah tercapai.

Mengabadikan moment dengan berfoto dan memvidoekan kegiatan gowes, bagai para goweser adalah suatu keharusan. Apalagi ditempat baru yang belum banyak dikunjungi orang.

" Pokoknya jangan jadi orang keseribu ya yang datang kesini, kalo perlu kita harus jadi orang pertama yang datang ke tempat baru .." gurauan Bundasari sambil tertawa.

Tak dipungkiri, bahwa dikalangan goweser kadangkal terjadi  hal demikian, mereka saling berlomba untuk hadir ke tempat yang baru.  Satu hal tentu ada positifnya, tempat yang sepi menjadi ramai, bahkan pada akhirnya muncul warung warung yang menyediakan minuman dan makanan ringan disekitar lokasi. Bagi yang beruntung, warung bisa menjadi terkenal dikalangan para goweser.

" Dok.file - Ngoper Pedal "

Jembatan Cisarum yang terlihat kokoh membentang hampir 100 m, menghubungkan  desa Cibeuteung Muara, Ciseeng langsung dengan wilayah Rumpin. 

Rumpin sendiri lebih dikenal sebagai sentra penghasil duren, sehingga nama duren Rumpin juga melegenda dan terkenal dengan rasanya yang legit. 

Dengan melintas di Jembatan Cisarum, para goweser bisa melanjutkan ke beberapa lokasi yang menjadi tujuan para goweser, semisal Tanjakan Babinsa, GUnung Munara, bahkan yang biasa atau suka longride, bisa langsung mengarah ke selatan, Leuwiliang atau ke utara menuju Cisauk atau Serpong.

Penulis dan rombongan , pada saat yang sama bertemu dengan rombongan pesepeda McBike, yang berasal dari wilayah Serpong, namun rombongan McBIKE, datang dari arah Rumpin, via Cicangkal.

" Dok.file - Ngoper Pedal "
Dengan viralnya jembatan Cisarum, secara tidak langsung akan meningkatkan potensi wisata lokal, yang pada akhirnya kan berdampak pada ekonomi warga sekitar lokasi.


Hampir dua jam rombongan sepeda penulis dengan komunitas Ngoper Pedal, akhirnya meninggalkan  lokasi jembatan Cisarum.

Rute pulang berbeda dengan route berangkat, kali ini rute kepulangan, melewati jalan raya Parung - Ciseeng. Sebelum melanjutkan perjalanan pulang, rombongan, mampir makan siang di Saung Sultan, sebuah restoran yang cukup dikenal dikalangan para goweser. Terletak di pinggi jalan raya Parung - Ciseeng. 

" Dok. file - Ngoper Pedal "
Satu jam lebih istirahat makan siang dan sholat, rombongan kembali melanjutkan perjalana pulang ke wiilayah Kukusan, Depok.  Beberapa goweser yang tinggal di Sawangan, langsung kembali. Begitu juga kawan yang dari wilayah Serpong, setelah makan memisahkan diri untuk kembali ke rumah masing masing.

Tidak afdol rasanya para goweser yang hobby petualang atau blusukan, apabila belum hadir di jembatann Cisarum. Jarak tempuh dari pinggiran Jakarta yang tidak terlalu jauh, serta jalur yang mudah dicapai dari manapun. 

" Jangan jadi orang keseribu yang datang ke Jembatan Cisarum.. " gurauan para goweser kepada kawan yang belum sempat datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Naik Gunung Pilar Yang Kayak Punggung Naga Pakai Sepeda ( Bag.-2 Selesai )

" Dok.file Ngoper Pedal "  M elanjutkan ceita bersepeda naik ke Gunung Pilar sangatlah panjang, apabila dibuat berseri atau bebera...