Kamis, 31 Agustus 2023

Wisata Gowes Murah Meriah dan Asik ke Kulah Dua, Cibedug, Bogor

" Dok.file-Ngoper Pedal "
 Bagi para pesepeda atau goweser tak afdol rasanya belum menyambangi Kulah Dua, yang berada di Cibedug, Ciawi, Bogor. Kulah Dua yang berarti kolam sebanyak dua buah, terletak diatas sebuat bukit kecil di area Pelestarian Ekosistem Gunung Gede dan Pangrango, dibawah Kementrian Lingkungan Hidup.

Padang rumput yang luas, dengan  Keindahan yang tertampak dibalik kecantikannya obyek wisata yaitu Bukit Suharto. Tempat ini memang sudah lama, namun belum banyak yang tahu juga. Tak lengkap rasanya sebagai penghobby sepeda kalau anda belum datang kesana. Bukit ini seperti berada diluar negeri jika Anda mengambil foto dengan angel yang pas. Anggaplah Swissnya Bogor.

Sebaiknya pagi hari untuk datang ke Kulah Dua.

Untuk datang ke Kulah Dua, sebaiknya saat pagi hari, semisal jam 06.00. Karena pagi hari, pemandangan menuju Kulah Dua sangat indah, melewati padang rumput atau savana yang hijau membentang. Udara sejuk dengan pemandangan Gunung Gede dan Salak. Sangat cocok sekali untuk olah raga bersepeda atau mungkin lari. 


" Dok.file- Ngoper Pedal "

Atau mungkin sekalian datang pada sore hari, menjelang matahri tenggelam ( sunsite ) akan semakin indah. Rona merah diufuk barat bisa dilihat dari atas Bukit Soeharto. Sebagian menyebut bukit Soeharto, lantaran padang rumput itu berada di wilayah peternakan sapi era mantan Presiden Soeharto, lebih dikenal dengan Peternakan Tapos.

Namun sayang, memang saat ini sudah tidak terawat, bahkan jalan menuju ke area padang rumput untuk pakan sapi sudah rusak dan berbatu.


Apakah masuk ke wisata Kulah Dua harus bayar ?


Memasukin areal Kulah Dua, Cibedug saat ini tidak dipungut biaya atau gratis. Namun memang termasuk areal terbatas yang hanya daerah tertentu saja bisa dilalui. Terutama area yang tidak dijaga oleh Petugas Keamanan dari Peternakan Tapos. Dianjurkan buat para pesepeda untuk lewat jalur kiri ke arah Camping Ground Perhutani.

Dan juga disarankan saat datang ke Kulah Dua, membawa bekal yang cukup, minuman dan makanan untuk persiapan, karena di lokasi Kulah Dua belum tersedia warung atau tempat makan.

Kenapa mesti datang ke Kulah Dua ?

" Dok.file- Ngoper Pedal "
Bagi para pesepeda pecinta tanjakan, nggak lengkap rasanya kalo belum melengkapi cerita bersepeda sampai ke Kulah Dua. Perjalanan yang seru dan mengasikan dengan tanjakan bergradien lumayan antara 20-35 derajat akan ditemukan.

Apalagi kalau kita start dari Kota Bogor, tepatnya di Tugu Kujang, maka perjalanan bersepeda kita mulai menanjak sejak dari jalan raya Tajur sampe ke Cibedug, hanya beberapa ruas saja kita akan merasakan jalan sedikit datar. Akan sangat terasa sekali begitu memasuki wilayah Cibedug, dimulai dari Kopi Boja.

Sangat disarankan bagi temen temen pesepeda yang akan datang ke Kulah Dua, menggunakan sepeda yang ideal dan cocok untuk dengan kondisi track di Cibedug, semisal sepeda MTB dengan ban minimal 175 atau saat ini sepeda Gravel. Sepeda semi roadbike yang dapat menjelajah ke daerah atau lokasi jalan yang tidak bagus, kerikil atau tanah. Tidak dianjurkan untuk memakai sepeda lipat ( seli ) dengan ban 16" atau 22".  Namun tidak dipungkiri memang saat ini juga banyak pesepeda yang nekad datang ke track track yang tidak semestinya. Tentunya sangat riskan dan membahayakan diri sendiri.

Jadikan anda pesepeda yang telah hadir ke Kulah Dua, lokasi wisata murah meriah dengan view pemandangan alam pegunungan yang indah, sejuk  dan cocok untuk yang suka mencari spot spot foto indah.

Dan satu lagi, nggak afdol rasanya kalo ke Kulah Dua, tidak mengambil air yang mengucur dari dalam tanah, air alami pegunungan yang ditampung untuk keperluan sebagian warga Bogor. Air yang sangat bening, yang saat terdesak atau emergency karena kehabisan bekal bisa diminum, namun sebenarnya tidak dianjurkan.

" Dok.file-Ngoper Pedal "


















Penulis sendiri hadir ke Kulah Dua sudah dua kali, dengan jalur yang berbeda, sekaligus merayakan HUT Kemerdekaan RI ke 78.

Senin, 14 Agustus 2023

TRIP XC MARATHON HUTAN TENJO SERI 1 KEMBALI DIGELAR ( Bag.1 )

" Dok.File - Ngoper Pedal "

 Hutan Tenjo, berada di Kecamatan Tenjo, Wilayah Bogor bagian barat, masih berada di Kab Bogor dan
berbatasan dengan Kab. Tangerang.Tiga tahun lalu sempat heboh, lantaran Cai Changpan buronan Polri dalam kasus narkoba yang tercatat sebagai terpidana mati kabur dari lapas dan bersembunyi dihutan Tenjo. Berhari hari polisi den gan dibantu anjing pelacak kewalahan untuk menangkap sang buronan. Hutan yang cukup luas dengan pepohonan yang rimbun tentunya tidak mudah untuk mencari seseorang yang bersembunyi.

Sabtu, 12 Agustus 2023, hutan Tenjo kembali disambangi oleh puluhan goweser yang tergabung dalam event  " XC Marathon 60 Km Jelajah Hutan Tenjo ". yang digagass oleh MTB Routes Indonesia.

Bersepeda cross country keluar masuk kampung dan menjelajah ke dalam hutan yang saat ini gersang bukan perkara mudah. Butuh stamina yang kuat, dan kemahiran dalam bermain shifting, pindah oper gigi darri rendah ke cepat, agar tidak tertinggal kawan. 

" Dok.File-Ngoper Pedal"
Hampir 60 goweser dari Jabodetabek, berkumpul di warung Nasi Uduk Legendaris Bu Jumri, dikawasan Maloko, Cicangkal, Rumpin.  Tepat jam 07.30, acara gowes dimulai, digawangi 5 marshall handal dari MTB Routes Indonesia ( Anto, Haris, Deddy, Ajeng dan Cak Rony ) peserta mulai lepas dari lokasi start dan menyusuri perkebunan karet Cicangkal dengan Marshall depan Ajeng.

Acara ini pernah juga dibuat tahun lalu dengan jumlah peserta yang hampir sama.

Berbekal GPX  Routes sebagai alat bantu untuk peserta, namun panitya tetap mengawal seluruh peserta, bahkan disiapkan juga mobil evakuasi untuk peserta yang memang terpaksa harus dievakuasi.

" Dari Awal memang kita siapkan GPX Route, agar peserta bisa mudah dan tidak tersesat saat dihutan lepas dari rombongan, namun pada prinsipnya kita teap kawal semua, sweeper juga disediakan, " ungkap Ajeng ( Agus Awaludin ).

Penulis sendiri yang juga hadir dan tergabung sebagai peserta XC Marathon Hutan Tenjo 60KM, bersama komunitas Ngoper Pedal. Ada sedikit trouble saat loading, sehingga sampai lokasi start sempat terlambat dan tertinggal.

" Dok.File- Ngoper Pedal "
Beruntung ditempat start, penulis dan kawan kawan bertemu dengan kawan YSI ( Youtuber Sepeda Indonesia ) Om Mbud beserta tiga kawannya.

Kamipun 8 orang akhirnya dikawal Om Mbud menggunakan route sesuai dengan acara event, sama seperti yang lain, start dari Warung Nasi Uduk Bu Jumri, menyusuri hutan karet Cicangkal dan ke arah Dago, kemudian menuju desa Gorowong.

Menyusuri wilayah Gorowong dengan jalan cor dan sebagian belum di cor, serta sisa sisa tanah galian yang membentang kana kiri membuat suasana gersang, berdebu. Pantang surut kami melangkah, karena sudah niat, jadi tidak ada kata mundur. Terik matahari jam 10an terasa mulai menyengat kulit kulit para goweser. Setelah lepas dari Desa Gorowong, kami memasuki wilayah Hutan Yanlapa Jagabaya.

Disinilah petualangan bersepeda dimulai, dengan memasuki wilayah hutan lindung Yanlapa, dengan rerimbunan pohon pohon besar setinggi 20-30 meter, rasa sejuk sangat terasa sekali, beruntung kemarau panjang membuat jalan tidak becek seperti tahun lalu, namun tentunya debu mengepul saat sepeda melintas, sehingga mengganggu pemandangan mata goweser yang di belakang.

Walaupun berdebu namun pohon pohon tua yang tinggi menjulang masih banyak ditemukan dan tetap membuat suasana adem.

" Dok.File - Ngoper Pedal "

Kesempatan berswafoto dimanfaatkan oleh temen temen saat istirahat ditengah hutan. Bahkan secara tidak sengaja bersamaan lewat tukang yang jualan antar desa dengan motor. Beruntunglsh kawan kawan bisa menikmati es cendol di tengah hutan dengan harga yang murah segelas hanya Rp. 3000,- sangat jauh berbeda dengan di Jakarta yang dijual antara Rp. 5.000,-an.

Setelah rehat hampir 10 menit, perjalanan dimulai kembali, menyusuri hutan Yanlapa, kemudian lepas keluar hutan dan mulai memasuki Desa Tenjo, menyusuri wilayah Desa Tenjo beberapa saat kemudian, mulailah main petulangan yang sebenarnya dimulai. Tahun lalu jalan kampung yang kita lalui belu di cor, kini hampir semua jalan kampung sudah dicor atau sedang ddicor. Bahkkaan menjelang hutan Tenjo ada beberapa ruas yang juga dicor. Rasa greget jalan cor dan tanah memang sangat beda. Bagi kami pecinta sepeda MTB, jalan tanah saangat jadi idola, apalagi saat hujan makin seru.

Berakhirnya jalan cor diujung desa, kini mulai memasuki kawasan Hutan Tenjo. ( Bersambung-2 )


Selasa, 08 Agustus 2023

TRACK SEPEDA PALING VIRAL PERTENGAHAN TAHUN 2023

" File Dok.-Ngoper Pedal "
Auntyla Camp, berada di ketinggian kurang lebih 1000 MDPL, berada di wilayah Tajur Halang, Kab, Bogor. Hampir sebulan ini viral lantaran jalur menuju ke arah Auntyla Camp dijadikan jalur favorit sepeda oleh para penggila tanjakan.
Bahkan salah satu EO yang biasa menyelenggarakan kegiatan sepeda, Sabtu, 5 Agustus 2023 telah mengadakan acara race dengan nama Boucha atau Bogor Uphill Challenge. Hampir ratusan pesepeda dari wilayah Jabodetabek mengikuti acara itu.

Berbeda dengan komunitas Ngoper Pedal, beberapa orang yang tergabung bersama Ngoper Pedal, menjajal jalur viral tersebut. Basori, Ari, Adi, Zul, Imam, dan Yuns.
Kegiatan gowes yang dimulai dari rumah masing masing dan bertemu di titik kumpul BNR Residence, selanjutnya bergerak menuju ke arah Auntyla Camp. 
Perjalanan yang dimulai dari kawasan BNR itu menysuri Kec. Mulyaharja, Pondok Bitung dan Lembur Sawah. Jalur yang sejak awal memanag cenderung menanjak sedikit variasi turunan memaksa kami harus menghemat tenaga. Berbeda dengan para atlit yang memang terlatih.
Kami adalah komunitas yang memang hobby ke jalur tanjakan, tetap berbeda secara fisik dengan atlit amatir maupaun pro. 
Zulkifli salah satu pesepeda yang senang nanjak nanjak  dengan pengalamannya bersepeda berusaha mengatasi setiap tanjakan. Sambil tertawa dan menikmati tanjakan Zulkifli berseloroh, " Kalao nggak nanjak ..ngantuk uiih  ".

" Ari, Adi, Basori, Imam ( Penulis ), saat
bersiap menuju Auntyla Camp " (Dok.-Ngoper Pedal)

Lepas Mulyaharja menuju desa Sukaharja, tanjakan makin terasa naiknya. Biasa para goweser mengatakan, " Tanjakannya pedas.."
Beruntung Adi, yang memakai gravel bisa melaju dengan speed 8-10 KPJ, lain hal dengan Ari yang hari itu menggunakan sepeda federal agak kewalahan mengatasi tanjakan Sukaharja, namun karena usia masih relatif muda, tentunya stamina berbeda. Basori yanag tergolong berstamina kuat, selalu meninggalkan yang lain dan  berada didepan, walaupun kadang juga berhenti.
Pada prinsipnya bersepeda tidak perlu memaksakan diri saat melalui jalur tanjakan, kemampuan kita terbatas, dan masing masing harus bisa menjaga diri, tidak perlu gengsi atau merasa paling hebat. Akan sangat fatal kalo kita memaksakan diri saat di tanjakan. Resiko jantung berdebar cepat dan kehilangan kontrol kesimbangan.

Kenapa Auntyla Camp menjadi viral ?

" Yuns goweser cewek yang ikut
ke Auntyla Camp" ( Dok.-Ngoper Pedal)
Auntyla camp yang saat ini menjadi viral, lantaran mempunyai keunikan track. Dimulai dari pertigaan menuju Cijeruk, jalur langsung menanjak sepanjang 1 km, dengan kemiringan kurang lebih 25-30 derajat. Goweser yang tidak mempunyai geare rasio standar, bawaan sepeda akan sangat kewalahan untuk menaklukan tanjakan Auntyla Camp. Goweser wajib mempunyai gear rasio rendah, ini sangat berguna saat menaklukan tanjakan.

Kami berenam, dengan tetap semangat menaklukan Tanjakan Viral Auntyla, walau terseok seok, gowes dorong gowes dorong, menjadi sensai tersendiri.
2 Km kedua adalah tanjakan menuju Villa Salak, ada dua tanjakan yang cukup tinggi, kemudian sedikit datar di depan Boja Camp, mendekati pertigaan Gajog Hill, dimulailah puncaknya tanjakan Auntla yang sangat eksotis..pedas..dan membuat nafas tersenggal.

 " Goweser Cilik dari Happy Team,
yang menjajal track Auntyla Camp "
( Dok.-Ngoper Pedal )
Beberapa goweser yang hari itu juga hadir di Auntyla Camp, nampak beristirahat untuk mengumpulkan sisa sisa tenaga dan bersiap menuju Puncak Auntyla Camp.

Menjelang jam dua siang, kami mulai menapaki jalan cor coran yang membelah dua seukuran rentang ban mobil. Nampak ketinggian Auntyla Camp jelas sekali. tanjakan panjang 1 km membentang dan menantang.
Penulis yang saat itu ikut gowes merasakan benar beratnya tanjakan Auntyla. Bahkan salah satu goweser dari Bogor sempat mengeluh pada penulis.
" Ini tanjakan gila banget..perasaan nggak tinggi tapi pas kita gowes terasa ngap ngapan.."

Penulis yang beberapa kali juga menyambangi track track tanjakan, sangat merasakan bedanya saat nanjak di Auntyla Camp, entah apa sebabnya sampai saat ini masih penasaran. 

Walau termehe mehek..ngos ngosan dan menguras tenaga, akhirnya sampailah di Auntyla Camp. Basori, Adi dan Ari yang sudah sampai duluan, bahkan sudah menikmati makan siang diatas dan menikmati city view kota Bogor.

" Dok,- Ngoper Pedal "
Hampir satu jam berada di Auntyla Camp, kami berenam kembali turun ke bawah dan melanjutkan perjalanan pulang. Rata rata kami tempuh jarak PP kurang lebih 90-100 KM. Bahkan Basori, Adi dan Ari hampir menempuh jarak 120 KM.

Perlu diingatkan juga buat kawan kawan goweser, saat kembali turun dari Auntyla Camp perlu waspada dan hati hati. Jalan turun tajam dengan kondisi cor coran yang licin saat terjadi pengereman juga bisaa membuat goweser jatuh dan terpeleset.
Kejadian sempat dialami salah satu goweser yang ikut di race Boucha tanggal 5 Agustus 2023.

Tak berlebihan, kalau kawan kawan goweser belum menjajal tanjakan Auntyla Camp, rasanya belum afdol.
Malah menjelang Auntyla Camp sempat ada baliho sisa sisa acara Race Boucha dengan tulisan "
BELUM JADI GOWESER SEJATI KALAU NAIK KE AUNTYLA TIDAK DIGOWES "

Dan yang lebih penting, untuk keselamatan semua saat gowes di Auntyla Camp, siapkan fisik dan sepeda dengan baik. Pastikan sepeda dalam kondisi yang layak.
Selamat mencoba dan menikmati sensasi nanjak di jalur viral Auntyla Camp.

Jumat, 04 Agustus 2023

RABOAN Yang Semakin Seru dan Meriah di FX Sudirman

 

Sekilas orang yang melintas berkendara di depan FX Sudirman, akan terheran heran. Hampir tiap Rabu pagi, antara jam 06.00 – 09.00 heboh para sepeda hampir berjumlah ratusan orang. Dan uniknya tiap hari Rabu itu berbeda beda custom atau jersey saat bersepeda. Biasa custom ditentukan dua atau 3 hari sebelum hari H.

" File Dok.- Ngoper Pedal"

Bagian sebagian orang yang melintas, rombongan pesepeda ini adalah orang orang yang tidak bekerja, wajar penilain itu. Saat jam kerja, mereka justru bercengkerama dan asik bersepeda.

Tentu dugaan itu sangat salah besar.

Para pesepeda yang hampir tiap Rabu berkumpul di depan FX P Sudirman, justru sebagian besar adalah para pekerja yang bekerja di sekitaran  Jalan Sudirman, Thamrin, bahkan lebih jauh, dan sehari hari menggunakan sepeda sebagai sarana untuk menuju tempat kerja. Istilah umum, biasa disebut Bike To Work ( B2W ).

Memang tidak semuanya adalah pekerja kantoran, namun yang jelas mereka adalah yang sehari hari beraktifitas menggunakan sepeda untuk kegiatannya.

Sebut saja, Dicky Noolan, hampir setiap hari Dicky Noolan yang akrab di panggil Dicknol, pulang dan pergi dari rumahnya di Lenteng Agung menuju tempat kerja, menggunakan sepeda.

Dicknol yang ditemui penulis lantas menceritakan awalnya para pesepeda kumpul di plataran FX , Senayan.

“ Adalah pelataran FX Sudriman jadi tempat persinggahan teman2 B2W ..khususnya yg berada di selatan jakarta dan jalur B2W nya melewati jalan  Sudirman......

Diawal  ada om Vidi Widiastomo , Tante Narita Diyan , Om Agam ,  saya sendiri om Diknol , Om Anas dkk dr GPP ( Gowes Pelan2)..dll

Pelataran FX Sudirman adalah tempat ...rehat sejenak sebelum melanjutkan menuju ke tempat kerjada. Aku dan yang lain  ikut meramaikan...jadi makin kenal dan akrab... dulu Senin Rabu dan Jumat kita kumpulnya.   Akhirnya janjian...Rabu besok aku bawa kopi deh biar enak sambil ngopi..nah ada yg bawa kopi di termos kecil gt..om Vidi biasanya bawa arem2 dan gorengan...dan yg lain juga demikian .”

" File Dok.-Ngoper Pedal "
Makin lama makin rame...dari  GPP om Anas bawa Kong Yoto dari Tanjung Priok yang g bawa Federal..si Kong bawa 2 termos dan beberapa renceng kopi sachetan...waktu berjalan ..om Vidi pindah ke Palembang ..Tante Narita juga pindah kantor.. kebetulan aku masih tetap  dijalur yg sama ..Kong makin rajin juga bawa kopinya...dan dari awal gratis ..ga ada pungutan apapun kok ...waktu berjalan....pandemi..2 tahun kita off...kemudian mulai lagi...Kong Yoto sudah pakai  cargo bike untuk nyeduh kopinya..udah ga sachetan lagi tapi single origin...kita giling kopi manual di tempat dan langsung di seduh.....

Yang mampir pun semakin ramai...dari hanya 5-10 org saja...pernah mencapai hampir 100 orang di Rabu pagi...

Soal cemilan, jangan diragukan lagi, pada pesepeda dengan sukarela membawa makanan kecil untuk mengganjal perut, sekaligus menikmati seduhan kopi Kong Yoto.”


Dari hari ke hari acara kumpul pesepeda di plataran FX Senayan ini makin ramai, terbukti pada acara “ RABOAN “ kemarin, 25 Juli 2023, hampir serratus orang hadir dengan warna jersey biru.

Seperti salah satunya Om Fauzan yang tinggal di daerah Kranggan, Bekasi. Hampir setiap acara RABOAN, tidak pernah dilewatkan.

“ Pokoknya selama tidak ada acara, saya pasti datang di acara Raboan, “ ungkap Om Fauzan.

' File Dok.- Ngoper Pedal "

Penulis yang kebetulan juga bersepeda  tiga kali hadir di acara Rabooan, merasakan betapa kompak dan asiknya kumpul bareng para pesepeda dari berbagai komunitas. Silaturahmi tanpa batas, menanggalkan semua atribut dan jatidirinya.

 

Dengan makin ramainya acara Raboan, diharapan bisa memberikan edukasi secara tidak langsung pada orang orang yang berkendara bermotor untuk bisa beralih ke sepeda. Dukungan dari Pemerintah Daerah menyiapkan sarana jalur sepeda, harus benar benar dimanfaatkan.

Yang jelas acara Raboan ini juga menjadi bukti dari moto para pesepeda, “ Satu Sepeda Sejuta Sahabat.” ( Penulis, Imam Ente  )

Serunya Gowes Menuju Negri Diatas Awan, Citorek Kidul, Kab. Lebak, Banten

 


 

Sabtu, 22 Juli 2023, serombongan pesepeda dari Jakarta Selatan berjumlah 6 orang, begitu asik bercengkerama dengan teriknya matahari Kampung Cipanas, Lebak. Tujuan mereka adalah Negri diatas awan, CitoreklKidul.

" Foto dokumen file Ngoper Pedal "

Komunitas sepeda Ngoper Pedal, yang digawangi oleh Imam Ente, bersama rombongan Muis, Warsum. Cherry, Yuni dan Sofian menyambangi Desa Wisata Citorek. Sebuah Desa yang viral lantaran awan yang menyelimuti pegunungan setiap pagi sejak kira kira jam 06.00 sampai dengan jam 09.00. Sehingga kita merasakan seolah olah berada diatas awan yang indah. Belum lagi dengan kemunculan mentari pagi dengan rona merahnya. Menambah indahnya pemandangan.

Bagi sebuah komunitas sepeda, hadir menyambangi ke Negri Diatas Awan, Citorek Kidul, adalah sebuah keharusan. Dengan track yang menyajikan segala keindahan dan variasi yang menantang, sangat cocok buat para pesepeda yang memang hobby berpetualang.

Jalan yang cenderung turun naik dengan sudut kemiringan yang berbeda beda, dari yang rendah kisaran 15 derajat, hingga 35 derajat akan ditemukan sepanjang perjalanan.

Hutan Industri dengan pohon sengon, makin membuat pemandangan terlhat indah. Apalagi saat pagi menguning, makin eksotis pemadangan yang kita lihat dari kejauhan. Hamparan perbukitan yang dilalui sepanjang jalan menuju ke Citorek Kidul membuat lengkap keindahan alam semesta do wilayah Lebak, Propinsi Banten ini.

" Foto dokumen file Ngoper Pedal "

Imam selaku koordinator kegiatan bersepeda Ngoper Pedal ini mengatakan pada kontributor Cerita Depok, “

Saya tidak akan bosen untuk bersepeda ke tempat, bulan Juli sendiri, sudah dua kali, kenapa Minggu ini datang kembali, persawahan di Desa Citorek saat ini sedang menguning dan siap dipanen.”

“ Menurut informasi, Senin, 24 Juli 2023, akan diadakan panen masal, tentunya makin seru karena akan didatangi para pejabat pemangku adat di wilayah desa desa sekitar Citorek, dan sekaligus diadakan upacara adat panen,” imbuh Imam.

 

Bersepeda menanjak di pegunungan memang terasa berat, dua peserta wanita Cherry dan Yuni, bahkan berkali kali sempat berhenti dan turun sepeda untuk mendorong.

Diperkirakan ada 10 sampai 12 tanjakan dengan sudut kemiringan antara 30-35 derajat, harus dilalui, tak hanya tanjakan, turunan tajampun juga menghadang didepan para pesepeda. Seperti menjelang Desa Cibolang, turunan tajam sepanjang hampir 1 km, untuk meminimalkan tingkat resiko, pesepeda cewek terpaksa harus dituntun.

Keindahan sepanjang perjalan makin lengkap saat melintas di Jembatan “ Megah” Ciberang. Jembatan dengan konstruksi baja, tinggi menjulang kira kira 20 Meter. Tentunya tak disia siakan, jembatan tersebut menjadi spot foto yang indah.

 

Beratnya medan dan track yang menanjak terus, memaksa para pesepeda harus dieavakuasi dengan mobil pick.

“ Kami tidak mau memaksakan diri untuk terus keatas dengan sepeda, karena memaksakan diri bisa membuat fatal dan beresiko, “ Ucap Warsum, Yuni dan Cherry kompak.

Sofian, yang lebih dahulu jalan dan sampai dilokasi Negri diatas awan, tanpa dievakuasi,mengaku sangat senang dan bangga bisa mengayuh sepeda sampai ke atas bukit.

“ Pokoknya nggak nyesel kalo ke Citorek, yang nyesel itu kalo nggak ke Citorek, “ seloroh Sofian sambal tertawa senang, karena berhasil mencapai puncak Negri diatas awan.

Kebahagian para pesepeda yang ditandai dengan senyum dan tawa  serta canda riang, tentunya menjadi maklum. Perjuangan tertatih tatih sepanjang 40 KM, terbayar lunas.

Malampun tiba dan saatnya beristirahat..


Pagi menjelang, sehabis subuh adalah saat yang dinanti nantikan, datangnya awan putih yang menyelimuti perbukitan di Citorek Kidul inilah, sebuah hadiah yang tak ternilai.

Menjelang jam 06.00, pelam pelan warna merah merona menyembul dari ufuk timur tepat berada diantara dua bukit menjulang yang beralas awan putih muncul.

Puluhan wisatawan local yang hadir, siap menanti dan memanfaatkan moment yang berharga ini dengan berfoto ria.

“ Alhamdulillah puji syukur, kita bisa menikmati indahnya alam ciptaan Yang Maha Kuasa,” ucap Muis salah satu pesepeda Ngoper Pedal yang usianya sudah lumayan namun masih mampu bersepeda jauh.

 

Dengan menghilangnya awan putih yang menyelimuti perbukitan, rombongan pesepeda Ngoper Pedal, kemudian bersiap untuk kembali ke titik start yang berada di desa Cipanas, dan melanjutkan perjalanan kembali ke Jakarta. (  Penulis- Imam Ente )

 


Naik Gunung Pilar Yang Kayak Punggung Naga Pakai Sepeda ( Bag.-2 Selesai )

" Dok.file Ngoper Pedal "  M elanjutkan ceita bersepeda naik ke Gunung Pilar sangatlah panjang, apabila dibuat berseri atau bebera...